Pada penghujung abad pertama hijriyah, dinasti Bani Umayyah mengalami pembusukan internal yang serius. Dalam kondisi seperti ini munculah Umar Bin Abdul Aziz. Beliau dinobatkan sebagai Khalifah.
Ketika Umar menerima jabatan ini, Ia mengatakan “Aku benar-benar takut pada neraka.”
Berpijak dari rasa takutnya pada neraka itu, Umar dikenal sebagai pembaharu. Bahkan Ia juga disebut sebagai khulafau rasyidin kelima. Pada masa pemerintahanya hanya dalam kurun waktu dua tahun lima bulan fakta membuktikan, reformasi total telah dilaksanakan. Keadilan telah ditegakkan dan kemakmuran telah diraih.
Memang, Peradaban Islam yang kita rindukan hanya akan bisa diwujudkan kembali ketika secara sistem ummat islam berkomitmen kepada Sistem Robbani yang menerapkan Al-Qur’an dan sunnah sebagai undang-undang kehidupan. Dan secara personal Terbangun jiwa-jiwa yang memiliki rasa takut kepada neraka.
Betapa Tinta emas sejarah telah mencatat. Ketika para amil zakat berkeliling di perkampungan-perkampungan Afrika, tapi mereka tidak menemukan seseorang pun yang mau menerima zakat. Negara benar-benar mengalami surplus, bahkan sampai ke tingkat dimana utang-utang pribadi dan biaya pernikahan warga pun ditanggung oleh negara.
Solusi yang nampak relatif sederhana telah ditorehkan di alam realitas pada masa masa Umar Bin Abdul Azis. Namun ketika kini kita mau mencoba kembali menuju pangkuan peradaban Islam rasanya menjadi sebuah beban yang begitu berat.
Dua hal penting yang perlu kita canangkan adalah bagaimana kita siap menjadi agen back to qur’an sebagai tonggak peradaban dan membangun sistem kehidupan. Dan yang kedua bagaimana kita merasa bahwa neraka itu betul-betul dihadapan kita. Kita tumbuhkan betapa Neraka siap menghancurkan dan meluluh lantakkan kita. Inilah yang akan menumbangkan kepribadian yang korup saat menjadi pejabat. Kondisi yang bakal mengikis sifat bakhil saat kita dikaruniai rejeki lebih.
Pribadi yang santun dan profesional yang berkarya dibawah naungan sistem yang diatut Al-Quran InsyaAllah. Indahnya berIslam bisa kita rasakan bersama. (KN)
HIDAYATULLAH COMM
Blog Archive
Categories
- AGENDA DAKWAH (1)
- Agustus 2008 (10)
- DESEMBER 08 (6)
- Donatur dan Simpatisan Ar-Risalah (1)
- JANUARI 2009 (7)
- Juli 2008 (8)
- Juni 2008 (1)
- KAJIAN UTAMA (2)
- KONTAK KAMI (1)
- Nopember 08 (5)
- Oktober 2008 (7)
- REFLEKSI (1)
- September 2008 (9)
SAATNYA HADIR SANG PAHLAWAN SEJATI
Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | Nopember 08 | 0 komentar »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar