Memperingati hari ulang tahunnya yang ke 25 (HUT) Koperasi karyawan PT> Gudang Garama Tbk. Kediri “Mekar” telah mengundang 6 panti asuhan dari kota dan kabupaten kediri, salah satunya adalah P.A Ar - Risalah Bandar Lor, Ahad 9 Nopember 2008 kemarin.


Menurut Maryanto panitia HUT tersebut, “ Acara ini diadakan dalam rangka syukuran koperasi Mekar sekaligus ingin berbagi rasa dengan anak - anak panti asuhan yang ada di Kediri, dihari ulang tahunnya yang ke 25,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan “ di harapkan Kopkar Gudang Garam “ Mekar” ini dapat meningkatkan kebersamaan antara pengurus dan anggota serta lebih baik dan eksis di masa mendatang.” Ujarnya menambahkan.
Dalam kesempatan itu telah diserahkan kepada panti asuhan Ar - Risalah berupa, kusrsi lipat dan sembako yang telah diserahkan secara simbolis. Acara yang berlangsung di temapat Usaham Kopkar Gudang Garam “ Mekar” jl. Mataram 180 Kediri diakhiri dengan do’a dan pemberian doorprixe bagi para tamu undangan.(ARS)


Read More..

KAJIAN UTAMA

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 12/15/2008 | | 0 komentar »

TELADAN SEPANJANG ZAMAN
Oleh Gus Syahri


Tak ada sikap ragu dan gentar dalam diri Ismail AS, ketika Allah SWT memerintahkan agar ia mengorbankan dirinya. Melalui perintah mimpi yang di dapatkan dari ayahnya Nabiyullah Ibrahim AS. Sikap Ismail itu adalah cermin ketaatan orang beriman yang sabar dan ikhlas dalam menerima perintah Tuhan - Nya.


Hal ini difirmankan Allah SWT dalam Al - Qur’an :
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama - sama Ibrahim, Ibrahim berkata ‘ Hai Anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikrikanlah apa pendapatmu’ ia menjawab “ Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang - orang yang sabar.” (QS. As Shafat:102).
Sifat taat dua hamba pilihan Allah ini (Ibrahim & Ismail) hendaknya menjadi teladan bagi orang beriman. Sebab sikap mental taat ini akan menjadikan seseorang menjadi dekat dengan Robb-Nya. Dekat dengan Allah SWT penciptanya. Mereka yang taat akan diberikan pahala yang besar dan kedudukan yang tinggi di sisinya.
Alangkah Nikmatnya menjadi hamba yang taat, dan mau berkorban dengan kedua sikap itu, karena hal itu menjadikan hati menjadi tenang dan damai. Diperintah sholat kita sholat, diperintah sedekah kita sedekah, diperintah berjuang kita berjuang, diperintah berkurban kita berkurban dan lain sebagainya.
Ketaatan keluarga Ibrahim kepada perintah Allah akan sealu dikenang sepanjang zaman. Setiap musim Haji seperti sekarang ini jutaan Ummat manusia mengenang sejarah pengorbanan keluarga yang taat itu. Ibrahim dan keluarganya adalah teladan sepanjang zaman. Bagaimana mendemonstrasikan ketaatan sebuah perintah tuhanNya.
Karenanya di bulan Haji ini, di hari raya Idul Adha bagi kita yang mampu mari kita buktikan ketaatan kita dengan berkorban, menyembelih seekor kambing atau sapi sebagai bukti melaksanakan perintah Allah SWT. Dengan demikian maka Allah akan memberikan bantuan dan pertolongannya kepada kita. Menambah nikmat-Nya serta menjadikan kita sebagai hamba yang pandai bersyukur.
Firman Allah SWT.
Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak maka dirikanlah sholat karena tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS> AL Kautsar 1-2)

Read More..

REFLEKSI

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 12/15/2008 | | 0 komentar »

MENUJU SOSOK PROFESIONAL
Oleh : Kang Najib


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan setiap apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertakwalah kepada Allah . Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (Qs : Al-Hasyr ; 18)
Di penghujung tahun 2008, bau busuk krisis global sudah tercium hingga sudut-sudut dunia. Kehancuran sistem liberal yang sebenarnya sudah lama terjadi sudah tidak bisa ditutup tutupi lagi. Betapapun rapatnya kemasan, ternyata semuanya hanya seindah merah lipstik yang melekat dibibir seorang gadis cantik. Namun dari bibir mungil itu meluncur berbagai isyu dan kebohongan-kebohongan besar.



Setiap mata melihatnya penuh kekaguman. Ketika tengah tertumpu pada sebuah kata yang sudah menjadi tuhan baru. Yaitu kata “Profesional”. Perusahaan ini profesional. Pendekatan ini dengan sistem manajemen yang profesional. Kita harus Membangun kinerja profesional. Rasanya kalau segala sesuatu itu datang dari rancangan maupun produk dari barat dengan faham liberalnya, nampak lebih heboh daripada apa yang telah dimiliki. Bahkan dianggap lebih dahsyat dan lebih hebat dibanding dengan firman Allah sekalipun.
Sudahkah kita sadar. Atau kita masih saja tetap belum yakin atas krisis global yang terjadi saat ini. Atau kita belum yakin juga ketika Allah mewanti-wanti kita “Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kalian membuat kerusakan dimuka bumi, mereka menjawab, sesungguhnya kami adalah orang orang yang melakukan perbaikan. Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya. (Qs. Al-Baqoroh ; 11-12)
Mereka bukan sosok professional seperti yang kita bayangkan. Sebaliknya Allah menegaskan bahwa mereka adalah actor kerusakan, actor krisis gobal, actor yang akan membawa kehancuran dari berbagai segi.
Siapa Profesional sebenarnya. Adalah orang beriman yang terus berikhtiar secara sungguh-sungguh menuju makom takwa. Profesional adalah sosok pribadi yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan standar the best. Memberikan karya yang terbaik. Karena sikap profesionalnya mampu meminimalisasi kesalahan ikhtiarnya secara optimal dan siap menuntaskan setiap tugas yang diperintahkannya.
Genderang krisis global baru mulai ditabuh. Hari-hari mendatang akan semakin terjadi pembusukan-pembusukan sistematis dalam berbagai lini kehidupan. Hari ini adalah milik siapa yang mau merenungi ulang atas berbagai potret kehidupan ini. Hari esok adalah milik siapa yang mau menjadi agen off change (perubahan) menuju kebaikan. Tapi ingat. Kebaikan sesungguhnya hanya bisa menjadi karya nyata sosok professional dalam artian mereka yang beriman dan bertakwa.

Read More..

KOLOM

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 12/15/2008 | | 0 komentar »

NAPAK TILAS PENDIDIKAN IBRAHIM
Oleh : M. Arief Fathur.R.


Ibrahim seorang sosok Nabiyullah yang banyak mengukir sejarah dalam kancah peradapan ummat. Kiprah yang riil sebagai seorang pendidik generasi, mampu menghantarkan generasinya menjadi generasi rabbani. Tidak dipungkiri sejarah telah mencatat, aktifitas pendidikan yang telah diterapkan oleh seluruh ummat islam sampai akhir zaman.


Langkah pertama yang diterapkan Ibrahim kepada generasinya adalah menciptakan dan memiliki lingkungan yang kondusif untuk proses pendidikan dari kesyirikan . dan ingatlah ketika Ibrahim berkata “ Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman, dan jauhkan aku berserta anak cucuku daripada menyembah berhala - berhala, Ya Tuhanku sesungguhnya berhala - berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya engkau , maha pengampun lagi maha penyayang . Ya Tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam - tanaman didekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati , Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikan sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah - buahan., mudahan - mudahan mereka bersyukur.”
Lembah bakah tempat penggododkan spiritual generasi, dipilih bukan karena untuk menyengsarakan kehidupan anak cucu, akan tetapi agar generasi yang di didik langsung kehidupan dengan realitas kehidupan yang harus dihadapinya. Sehingga mereka bukan sebagai orang yang bermental lemah, cengeng dan manja, bahakn generasi yang menjadi beban dikemudian hari.
Pola pendidikan yang diterapkan Ibrahim merupakan jawaban dan solusi dari permasalahn sistem yang tidak pernah tuntas mengangkat problem kehidupan. Permasalahan yang paling mendasar dari pendidikan adalah bagaimana meningkatkan keterpaduan yang harmonis antara aspek kecerdasan Spiritual (SQ), kecerdasan Emosi (EQ), kecerdasan Intelektual (IQ) dan kecerdasan Fisik(FQ).
Semua aspek tersebut harus berjalan sesuai dengan fitrahnya masing - masing dengan sentuhan yang seimbang. Apbila pendidikan tdak mampu mengembangkan aspek tersebut, maka akan terjadi ketimpangan dalam perilaku generasi yang di telorkan, yang pada akhirnya mereka tak mampu manjadi pribadi yang utuh. Naudzubillah.........Wallaju a’lam bis Showab.

Read More..

ESAY

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 12/15/2008 | | 0 komentar »

MELATIH ANAK GEMAR BERAMAL SHALEH
Oleh Umi Hadirafika


Peristiwa besar dalam sejarah para Nabi, sangatlah penuh muatan nilai - nilai pendidikan yang tidak pernah usang untuk diaplikasikan dalam kehidupan harian kita. Khususnya kisah Nabi Ibrahim dan putranya dalam peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS.


Peristiwa besar dalam sejarah para Nabi, sangatlah penuh muatan nilai - nilai pendidikan yang tidak pernah usang untuk diaplikasikan dalam kehidupan harian kita. Khususnya kisah Nabi Ibrahim dan putranya dalam peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS.

Read More..

KELUARGA

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 12/15/2008 | | 0 komentar »

IDDAH DAN PERMASALAHANNYA
Oleh Ust. Abdulkarim

Idaah dalam islam artinya waktu/masa lamanya seorang isteri menunggu tidak boleh kawin terlebih dahulu setelah pisah atau ditinggal wafat suaminya. Hukum Iddah sendiri adalah wajib , Allah SWT berfirman : “ Dan perempuan yang di thalaq hendaklah ia menahan diri tiga kali Quru’ (datng bulan)” Al - Baqoroh 228.

Hal ini juga diterangkan Allah dalam surat At - Thalaq ayat 1 yang mengatur tentang Iddah ini.
Macam - macam Iddah diantaranya:
1. Iddah Isteri yang sedang Haid
Yaitu menunngu selama 3 kali haid sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Baqoroh ayat 288
2. Iddah Isteri yang tidak haid.
Bagi seorang Isteri yang tidak dalam keadaan haid ketika dcerai maka masa Iddahnya selama 3 bulan sebagaiman diterangkan dalam surat At Talaq ayat 4 yanga artinya “ Dan orang - orang yang putus haidnya diantara isteri - isterimu, jika kamu ragu maka Iddah mereka itu tiga bulan. Dan orang - orang yang tidak haid juga tiga bulan.”
Dan perlu diingat untuk menghitung bilangan tiga bulan tersebut menggunakan penanggalan Hijriah bukan masehi
3. Iddah Isteri yang sedang hamil
Sedang bagi Isteri yang dicerai suaminya sedang ia dalam keadaan hamil maka yang demikian itu masa Iddahnya sampai ia melahirkan , demikian juga bagi Isteri yang ditinngal mati suaminya sedangkan ia dalam keadaan hamil.
Hal ini juga terdapat dalam surat At - Tjolaq ayat 4
4. Iddah Isteri atas wafatnya suami
Yang seperti ini maka masa Iddahnya yaitu 4 bulan sepuluh hari (asala tidak hamil) hal ini diterangkan dalam surat Al Baqoroh ayat 234

Hikmah adanya Iddahnya ini diantaranya:
- Mengetahui bersihnya rahim seorang isteri (bila dalan keadaan hamil)
- Memberi kesempatan kepada suami untuk ruju’ kembali jika nantinya membawa kebaikan
- Kebaikan perkawinan tidak dapat terwujud sebelum suami isteri sama - sama hidup lama dalam ikatan pernikahan
- Menjunjung tinggi masalah perkawinan, agar dapat menghimpunkan orang - orang arif mengkaji masalahnya dan memberikan waktu berpikir panjang




Read More..
Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template