Haji, Simbol Pengorbanan

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | | 0 komentar »

Setiap musim haji kaum muslimin dari segala penjuru dunia berkumpul di Baitullah untuk memenuhi panggilan Nya, Bahkan di Indonesia, setiap musim haji koutanya selalu terpenuhi bahkan kurang. Namun rangkaian haji bagi sebagian orang merupakan ritual biasa - biasa saja tanpa nilai tambah. Bahkan kebanyakan menjadikan ibadah haji lebih sebagai perjalanan wisata saja. Tidak sedikit kita jumpai di masyarakat seseorang yang menjalankan ibadah haji berkali - kali. Banyak juga yang bangga mengajak seluruh keluargaanya menempuh perjalanan suci ini, namun setelah itu tidak ada nilai tambah baginya. Tidak ada perubahan pada kehidupannya.
Jika kita pelajari dan cermati, rangkaian ibadah haji sebagian besar terkait kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS, Hajar, Nabi Ismail AS dan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan ajaran tauhid. Intinya dalam rangka menanamkan rasa cinta kepada Allah melebihi segalanya. Inilah makna hakiki Ibadah haji.
Ka’bah menjadi kiblat ummat Islam dan simbol kesatuan ummat. Tawaf mengelilingi Ka’bah melambangkan hidup ini ada pusat orientasinya yaitu menuju kepada Allah taala. Adapun ruh hidupnya adalah tauhid.
Melempar jumrah merupakan simbol perang melawan syetan yang akan berlangsung terus menerus hingga akhir zaman. Wukuf di Arafah dengan pakain ihram yang sama, kain tanpa jahitan tanpa wewangian dan segala macam kosmetik melambangkan kesamaan derajat manusia. Suasana ini mengekspresikan kesiapan manusia untuk menanggalkan pangkat dan jabatan dunia, mulai dari pedagang, pegawai, pengusaha, bahkan Kepala Negara. Segala kepalsuan dan kebohongan yang sering membungkus manusia harus ditinggalkan.
Haji mengingatkan pada loyalitas Nabi Ibrahim AS yang luar biasa kepada Allah, dengan kesediaan melakukan pengorbanan besar menyembelih putra tunggalnya, Ismail. Padahal Ismail adalah putra yang telah lama diidamkan. Maka sangat manusiawi jika kecintaan Ibrahim tercurah kepada Ismail. Namun justru disaat rasa cinta itu pada titik puncaknya, datang perintah yang amat dahsyat dan begitu berat itu. Yaitu peritah untuk menyembelih putra tercintanya dengan tanganya sendiri.
Setiap kita punya Ismail masing - masing. Punya sesuatu yang menjadi kebanggaan dan kecintaan. Mungkin berupa jabatan, harta, popularitas, anak, Istri dan sebagainya. Sanggupkah kita menyerahkan Ismail itu demi cinta dan pengabdian kita kepada Allah SWT? Inilah semangat yang terkandung dalam ibadah haji. Yaitu Kesediaan kita untuk berkorban dalam rangka melaksan perintah Allah SWT. (IKS)


Read More..

SAATNYA HADIR SANG PAHLAWAN SEJATI

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | | 0 komentar »

Pada penghujung abad pertama hijriyah, dinasti Bani Umayyah mengalami pembusukan internal yang serius. Dalam kondisi seperti ini munculah Umar Bin Abdul Aziz. Beliau dinobatkan sebagai Khalifah.


Ketika Umar menerima jabatan ini, Ia mengatakan “Aku benar-benar takut pada neraka.”
Berpijak dari rasa takutnya pada neraka itu, Umar dikenal sebagai pembaharu. Bahkan Ia juga disebut sebagai khulafau rasyidin kelima. Pada masa pemerintahanya hanya dalam kurun waktu dua tahun lima bulan fakta membuktikan, reformasi total telah dilaksanakan. Keadilan telah ditegakkan dan kemakmuran telah diraih.

Memang, Peradaban Islam yang kita rindukan hanya akan bisa diwujudkan kembali ketika secara sistem ummat islam berkomitmen kepada Sistem Robbani yang menerapkan Al-Qur’an dan sunnah sebagai undang-undang kehidupan. Dan secara personal Terbangun jiwa-jiwa yang memiliki rasa takut kepada neraka.

Betapa Tinta emas sejarah telah mencatat. Ketika para amil zakat berkeliling di perkampungan-perkampungan Afrika, tapi mereka tidak menemukan seseorang pun yang mau menerima zakat. Negara benar-benar mengalami surplus, bahkan sampai ke tingkat dimana utang-utang pribadi dan biaya pernikahan warga pun ditanggung oleh negara.

Solusi yang nampak relatif sederhana telah ditorehkan di alam realitas pada masa masa Umar Bin Abdul Azis. Namun ketika kini kita mau mencoba kembali menuju pangkuan peradaban Islam rasanya menjadi sebuah beban yang begitu berat.

Dua hal penting yang perlu kita canangkan adalah bagaimana kita siap menjadi agen back to qur’an sebagai tonggak peradaban dan membangun sistem kehidupan. Dan yang kedua bagaimana kita merasa bahwa neraka itu betul-betul dihadapan kita. Kita tumbuhkan betapa Neraka siap menghancurkan dan meluluh lantakkan kita. Inilah yang akan menumbangkan kepribadian yang korup saat menjadi pejabat. Kondisi yang bakal mengikis sifat bakhil saat kita dikaruniai rejeki lebih.

Pribadi yang santun dan profesional yang berkarya dibawah naungan sistem yang diatut Al-Quran InsyaAllah. Indahnya berIslam bisa kita rasakan bersama. (KN)

Read More..

BAHAYA PAHAM LIBERAL BAGI PEMUDA MUSLIM

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | | 0 komentar »

Ummat Islam saat ini menghadapi persoalan yang sangat kompleks, terutama generasi muda yang terinfeksi paham Liberal. Paham ini menempatkan kebebasan individu sebagai acuan sistem nilai yang tertinggi. Paham yang diperkenalkan oleh Marcus Aurelius (121-180 M) ini menemukan momentum kebangkitan di jaman Renaissance.

Menurut paham ini, negara tidak boleh campur tangan dalam berbagai bidang. Seperti kesusasteraan, kesenian, pemikiran, , pergaulan, dan dalam bidang-bidang lainya. Paham ini dengan begitu gencarnya disebarkan melalui berbagai media. Mulai dari internet, koran, televisi dan berbagai media lainya. Kondisi ini merubah fungsi media menjadi tele poison (racun yang ditembakkan dari jarak jauh). Sebagai orang Islam, kita perlu mewaspadai faham Liberalisme. Mengapa ?

Karena para penganut paham kebebasan ini dalam berfikir lebih mendahulukan akalnya dari pada wahyu Allah dan sunnah Rasul-Nya. Mereka menolak adanya kebenaran mutlak dalam agama yang berasal dari Allah Mereka menganggap peraturan peraturan agama dan negara sebagai pengekangan terhadap hak azasi manusia.

Mereka bebas berpacaran dengan dalih penjajagan. Berhubungan badan untuk membuktikan tulusnya cinta. Bersikap permisif terhadap hubungan seks di luar nikah disebabkan karena maraknya pornografi dan pornoaksi. Akibatnya banyak gadis-gadis yang hamil di luar nikah, banyak bayi-bayi yang mati ditemukan di tong sampah maupun selokan-selokan. Naudzubillahi min dzaalik.

Allah mengancam para pemuda dan pemudi yang berbuat zina dengan hukuman dera sebanyak 100 kali. Bagi pezina muhshon (orang yang sudah pernah menikah) dengan hukuman rajam (QS An-Nuur : 2). Allah SWT. Berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [QS Al-Israa’ : 32]

Salah satu diantara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah terjadinya perzinaan terang terangan. Rosulullah SAW. Bersabda: ”Diantara tanda-tanda datangnya kiamat ialah terangkatnya ilmu, munculnya kejahilan,maraknya peminum khomr, dan perzinaan dilakukan secara terang-terangan.” [HR.Bukhari juz 1, hal. 28]

Kini paham Liberal sudah memicu generasi muda muslim terjerat minuman keras. Merasa dirinya lebih macho, lebih jantan dan lebih berani dengan bermabuk-mabukan. Akibatnya banyak diantara mereka yang tidak mampu mengendalikan diri. Dampaknya banyak yang mati karena kecelakaan. Mati karena over dosis. Banyak keluarga muda yang berantakan karena suaminya mengkonsumsi minuman keras. Dampaknya membuat peminumnya mudah tersinggung, mudah marah, bersikap agresif, dan tidak mampu mengontrol dirinya sendiri. Kondisi ini menjadi pemicu munculnya ering ribut-ribut dengan orang di sekitarnya maupun dalam keluarganya sendiri.

Yusuf Al-Qardhawi mengatakan, Allah memuliakan manusia dengan akal. Sedang minuman keras berbahaya bagi tubuh, akal dan moral. Orang yang mabok menjadi amoral, tidak sadar dan tidak mengenal kewajibanya kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Secara social, masyarakat dirugikan oleh gangguan orang-orang yang mabok. Banyak terjadi konflik horizontal yang dipicu oleh pertengkaran orang yang sedang mabuk.

Ancaman kehancuran bangsa karena miras belum bisa diatasi, masih ditambah lagi dengan ancaman yang lebih besar bahayanya yakni narkoba (narkotika dan obat-obat terlarang). Dalam sepuluh tahun terakhir ini jaringan pengedar ganja, pil koplo, ineks, putaw, heroin, dan sabu-sabu telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air.

Kita masih ingat beberapa bulan yang lalu ada sebuah pabrik sabu-sabu yang terbesar nomor tiga di dunia ditemukan di daerah Tangerang. Polisi berhasil menyita berton-ton bahan dan produk jadi yang akan dipergunakan untuk meracuni dan menghancurkan generasi muda kita. Beberapa orang berhasil tertangkap basah di lokasi itu, termasuk diantaranya beberapa warga negara asing. Kenyataan ini membuktikan bahwa Indonesia telah dijadikan sebagai pasar narkoba oleh para mafia narkoba Internasional.

Mari kita selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Liberalisme yang bisa menghancurkan moral bangsa ini dengan meningkatkan pendalaman serta pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehari hari. Insya Allah janji Allah akan sampai kepada kita, sehingga kesulitan-kesulitan yang menghimpit bangsa selama ini akan segera dapat jalan keluar, diberi kemudahan-kemudahan oleh Allah, dan negeri kita menjadi Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

Read More..

Kunjungan Dharmawanita Persatuan Kota Kediri

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | | 0 komentar »

Bulan Ramadhan lalu, dihari ulang tahunya yang ke 9, Dharmawanita Persatuan kota Kediri mengadakan kunjungan ke panti asuhan Ar-Risalah Bandar Lor Kediri. Bertepatan dengan hari ulang tahun itu, Dharmawanita Persatuan memberikan bantuan sosial kepada anak-anak Ar-Risalah berupa bingkisan lebaran, sembako dan keperluan lebaran.
Menurut Hj. Melly Iskandar Nawawie, ketua panitia ulang tahun itu mengatakan “ Di hari ulang tahun yang ke 9 ini, kami sengaja datang ke P.A Ar-Risalah untuk mengadakan bakti sosial. Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur kami, keluarga besar Dharmawanita Persatuan kota Kediri.” tuturnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, “ Untuk itu kami ingin berbagi dengan anak-anak disini agar ikut merasakan bahagia menyambut hari lebaran yang sebentar lagi akan tiba. Karenanya kami mohon do’a dari anak-anak Ar-risalah semoga Dharmawanita Persatuan Kota Kediri di berikan kesuksesan dalam mengemban tanggung jawab “Ujarnya menambahkan.
Sementara itu Ust.Syahri Al-fatih yang menerima mereka,menghaturkan terima kasih atas kunjunganya. Semoga apa yang telah dilakukan Ibu-Ibu Dharmawanita Persatuan kota Kediri di terima oleh Allah Swt, dan apa menjadi keinginanya dikabulkan oleh Allah.

“Selamat ulang tahun ibu-ibu........
Semoga sukses selalu!”(Ars).


Read More..

Rumahku Penuh Kedamaian

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 11/06/2008 | | 0 komentar »

Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA. Rosulullah SAW sungguh telah bersabda :

“ Dunia ini laksana perhiasan dan sebaik – baiknya perhiasan adalah istri yang sholehah.” (HR. Muslim)

Sebagai ikhtiar untuk meraih derajat sholehah, tips ini sangat diperlukan bagi seorang istri.
1. Memperteguh rasa Iman kepada Allah dan Rasulnya. Perlu kita biasakan membangun nuansa senantiasa takut akan siksaan di akhirat bila menjadi istri durhaka. Ketika keyakinan pada hari akhirat selalu ada dalam diri seorang istri dan suami maka keluarga soleh & solehah akan dicapai.

2. Membekali diri dengan Ilmu.
Istri senantiasa hadir dalam majelis taklim, selalu mempelajari Al Qur’an dan hadis Nabi melalui ustadz-ustadzah dan suami yang memahami agama. Mendengarkan, mengikuti kajian-kajian keislaman dan mentaati ajaran Allah dan RosulNya.

3. Selalu berbuat ikhlas.
Seorang istri yang sholehah selalu ikhlas memberi pelayanan pada suami dan anak-anaknya. Istri Nabi Muhammad Saw seperti Siti Khadijah & Aisyah, meskipun dari sisi finansial sangat kaya, namun selalu berprasangka baik pada Nabi serta patuh dan taat padanya. Siti Aisyah walaupun muda tapi selalu ridho dan ikhlas atas perintah baginda Nabi SAW.

4 Ketika kita menemukan kekurangan pada pasangan, kita kembalikan ingatan kita bahwa ternyata kebaikanya jauh melebihi dari kekuranganya. Dan kita memohon kepada Allah mudah-mudahan segala kebaikan maupun kekuranganya semuanya membawa barakah dalam kehidupan keluarga.

5 Membiasakan hidup bersahaja, sebagaimana pola hidup Rosulullah SAW beserta istri-istri beliau. Karenanya bila para muslimah berazam atau bertekat mengikuti gaya hidup isteri-isteri Roasulullah SAW, Insyaallah akan menjadi istri yang sholehah dan menadapat ridho Allah SWT.

Inilah beberapa tips yang InsyaAllah akan mengantarkan keluarga kita penuh kedamaian, mawaddah wa rahmah. Selamat memulai, maka terwujudlah syurga dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bis showab.




Read More..
Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template