LAPORAN AKTIVITAS

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »

RSIA MELINDA
Undang Anak – anak PA Ar – Risalah

Di hari ulang tahunnya yang ke 7, jum’at 06/06/2008, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Melinda telah mengundang anak – anak panti asuhan Ar – Risalah Bandar Lor Kediri untuk ikut berbagi rasa,di hari bahagiaanya. Disamping anak – anak panti asuhan, diundang pula karyawan, karyawati dan dokter yang ikut membantu RSIA Melinda.

Dalam sambutannya Hj. Melly Iskandar Nawawi mngucapkan terimakasih kepada para karyawan, para dokter serta anak – anak Ar – Risalah dan semua pihak yang telah ikut mnedukung bagi kemajuan RSIA Melinda.
“ Kami menghaturkan terimakasih kepada semua karyawan serta para dokter yang telah ikut bersama sama memajukan Melinda. Sebab tanpa dukungan semua karyawan Melinda tidak ada apa apanya.” Katanya.
Karenanya dr. Iskandar yang mendampingi Ibu Melly menambahkan “ Kami mohon untuk tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan di Rumah Sakit ini, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal.” Ujarnya.
“ juga mohon do’ kepada anak anak yatim dari panti Ar – Risalah agar Melinda dapat maju dan berkembang.” Katanya.
Sementara itu ustadz Abdullah Azzam dari Surabaya dalam sambutannya sebelum do’a , mengingatkan agar senantiasa bersedekah karena dengan sedekah insyaallah usaha menjadi berkah. Karena itu apa yang telah dilakukan RSIA Melinda sungguh sangat tepat dengan mengundang anak – anak panti asuhan dihari ulangtahunnya.
Hadir dalam kesempatan itu, DR H. Bambang Edianto MM. wakil walikota (Wawali) Kediri beserta ibu, yang ikut memeriahkan acara ulang tahun Melinda dengan menyayi lagu ‘Selamat ulang tahun’ bersama dan berharap RSIA Melinda kedepan lebih maju, berkembang dan professional. (ARS)

Read More..

KELUARGA SAKINAH

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »

Zhihar

Zhihar berasal dari kata Zhahrun artinya punggung. Yang dimaksud dengan zhihar dalam istilah ialah suami mengatakan kepada isterinya ” Kamu ini laksana punggung ibuku.”. Maksudnya menyamakan seorang isteri dengan ibu kandung sang suami. Kalau suami telah menyatakan hal itu, berarti dia haram berhubungan dengan isterinya. Sebab dia telah menganggap isterinya sama dengan ibunya.
Salah satu hadits yang menerangkan Zhihar adalah Urwah bin Zubair:

” dari Urwah bin Zubair ia berkata: Aisyah RA berkata: Maha tinggi tuhan yang maha luas pendengaranNya dalam mendengar segala sesuatu. Sungguh aku benar – benar mendengar percakapan Hawlah binti Tsa’labah, namun sebagian dari percakapan itu tidak terdengar olehku. Dia mengadukan perihal suaminya kepada Rosulullah SAW: Ya Rosulullah ! telah dimakan habis masa mudaku dan telah kuserahkan kepadanya perutku, ketika aku menjadi tua begini dan tidak lagi aku bisa beranak, dia menzhiharku. Ya Allah kepada Mu aku mengadu. Perempuan itu terus berkata sampai kemudian Jibril turun dengan membawa ayat:
” Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengadukan diri suaminya kepadamu dan mengadu kepada Allah.(HR.Ibnu Majah).
Dalam surat Al Mujadilah Allah azza wajalla menetapkan beberapa ketentuan bagi orang yang menzhihar isterinya:
” Orang – orang yang menzhihar isterinya mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka wajib atasnya memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur (Al Mujadilah :3)
Kaffarah pertama adalah membebaskan budak, kalau ini tidak dapat di lakukannya maka berpuasa dua bulan berturut – turut, bagi yang tidak mampu maka hendaknya memberi makan 60 orang miskin, sebagaimana pada ayat ke 4 surat Al Mujadilah di sebutkan :
” Maka barang siapa tidak mendapatkan budak, maka hendaknya berpuasa 2 bulan berturut turut, sebelum keduanya bercampur dan barang siapa tidak mampu maka hendaknya memberi makan enam puluh orang miskin.”

Read More..

INFO BMH

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »

“ Raih Kemenangan dengan sholat tepat waktu”
Ustadzah Susi Marginingsih

Dihadapan anak – anak asuh penerima beasiswa Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kediri dan jamaah Masjid HIdayaturrahman Bandar Lor, Ustadzah Susi Marginingsih mengingatkan “ Dekatkan diri kepada Allah dan raihlah kemenangan dengan sholat tepat waktu.” Katanya. Sebab dengan melaksanakan sholat tepat waktu berarti kita telah mementingkan panggilan Allah SWt untuk mendekatkan diri kepada Nya.

Untuk itu ia mengajak kepada jamaah yang hadir untuk istiqomah sholat tepat pada waktunya, mengingat pesan Nabi SAW bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah sholat tepat pada waktunya.
Seperti dikisahkan sebagai berikut. Nabi SAW ditanya seorang sahabat ” Ya Rosulullah amal apakah yang paling dicintai Allah?Rosul menjawab ” Sholat tepat pada waktunya” kemudian apalagi ya.. Rosulullah ? Beliau menjawab ” Berbakti kepada orang tua.” kemudian sahabat tadi bertanya lagi, kemudian apalagi ya Rosulullah, beliau menjawab ” Berjihad di jalan Allah ”.
Karena betapa mulianya amalan sholat itu, apalagi jika dikerjakan diawal waktu, maka bagi mereka yang melaksanakannya, Allah SWT akan memberikan ketenangan jiwa dan ketentraman hati. Sehingga ia tidak resah dalam hidup meskipun kesulitan ada dihadapanya sebab bagi orang yang dekat dengan Allah, yakin bahwa Allah akan selalu menolong hambanya yang selalu mendekatkan diri kepada Nya.
Usai pengajian pembinaan dilanjutkan dengan pemberian beasiswa untuk 20 anak asuh putri yang diserahkan secara simbolis kepada 5 anak asuh oleh Ibu Susi, biasa ia dipanggil.
Beasiswa yang dimaksud menurut lukman Hakim dari BMH adalah program rutin bulanan yang diserahkan setiap ahad pertama di Masjid Hiayaturrahman untuk membantu para siswa dhuafa agar tetap bisa bersekolah.
Untuk itu Lukman berharap dukungan masyarakat para dermawan untuk ambil bagian berpartisipasi dalam program mulia tersebut.(ARS)

Read More..

HIKMAH

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »

Tetap Yakin Ada Kemudahan sesudah Kesulitan

“ Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (Mengurus) rezekinya sendiri. Sehingga Allahlah yang memberi rezeki kepadanya da kepadamu, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Ankabut (29) 60)

Betulkah ekonomi yang tak menentu sekarang ini yang meyebabkan ‘penyakit’ panik sangat mudah menyerang bangsa kita? Barangkali tidak, jika kita menyelam ke inti perosalan, bahwa bukan semata – mata krisis ekonomi melainkan kita umumnya tidak memiliki keyakinan.

Karena tidak optimistis, kita menjadi gamang, marah, takut, dan khawatir yang berlebihan. Selanjutnya, tidak adanya keyakinan itu kadang medorong kita nekat bertndak yang tak terhormat.
Tanpa keyakinan, manusia tak bisa hidup. Akan terus diselimuti keragu – raguan yang mematikan. Keraguan itu menjadi sebab dari ketidaktenangan hidup dan perasaan tidak aman.
Maka, kita harus yakin bahwa kita hidup ini bukan kemauan kita sendiri. Bukan karena kemauan orang tua. Juga tidak atas usulan siapapun juga. Kita lahir dan hidup di dunia ini karena kehendak Allah.
Karena lahir dan hidup atas kehendak-Nya, maka Dialah yang akan mengurus kita. Jika Allah telah menciptakan kita, maka Dia tentu yang memelihara kita. Keyakinan ini harus ditanamkan pada diri kita, agar kita tidak takut menghadapi kesulitan hidup. Bukankah kehidupan itu sendiri merupakan bagian dari ciptaan Allah. ?
Bagaimana hebatnya krisis, tak perlu takut dan khawatir kekurangan rezeki Allah. Yang menjamin rezeki kita selama ini bukan manusia atau negara. Melainkan Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kepada Nya kita meminta dan mohon bantuan serta perlindungan – Nya.
Jika suatu persoalan diselesaikan dengan emosi, hasilnya pasti merugikan masyarakat dan diri sendiri. Bila kita diuji dengan krisis ekonomi, maka dengan modal keyakinan kita gerakkan seluruh potensi yang kita miliki untuk mengatasinya.
Memang diperlukan sedikir kesabaran, di samping kerja keras dari semua komponen di negeri ini. Jaga kesatuan dan persatuan, dengan itu kita bisa maju. Sebaliknya, jika kita terpecah dan saling menyalahkan, kehancuran akan datang. “ Bersatu (jamaah) akan mendatangkan rahmat dan berpecah belah mendapatkan bencana(azab).” (H.R Ahmad).
Dan siapa yang akan menyanggah janji Allah bahwa dia menjamin akan mengangkat setiap problem kita? “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,” (QS Al insyirah (94) 5-6)
Ayat tersebut diulang sampai dua kali secara berturut – turut, yang maksudnya untuk meyakinkan kita bahwa bersama kesulitan itu ada solusi yang terbaik. Masihkah kita tidak yakin, masihkah kita gamang melihat hidup.? (HU. Republika)

Read More..

KOLOM

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »

Jangan salah Memilih Pemimpin

Arif Fathurrahman

Akhir – akhir ini kita menjumpai banyak pajangan photo – photo yang terpampang disetiap sudut jalan di seluruh pojok negeri ini. Ternyata inilah calon - calon kandidat yang ingin menjadi calon penguasa pada jabatan – jabatan politis yang sedang bersaing untuk maju di kancah perebutan jabatan strategis. Dengan cara inilah mereka mencari perhatian dari calon pemilih yang akan menentukan jalannya pemerintahan selanjutnya.


Kalau kita kalkulasi dari segi biaya, betapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dari masing – masing kandidat untuk mempromosikan dirinya sebagai calon. Inilah sistem demokrasi, dimana calon yang dianggap menang dalam perebutan kekuasaan yaitu siapa yang paling banyak pendukung dan pemilihnya. Asumsinya, kalau seandainya di masyarakat yang terkenal kebaikan dan keimanan yang mendominasi populasi jumlah penduduknya, dengan calon yang terkenal kebaikan dan keimanannya pula Insya Allah si kandidat tersebut akan terpilih. Namun apabila sebaliknya, justru mungkin calon yang baik tersebut tersingkir dan tidak terpilih. Sebab refleksi dari kepemimpinan disuatu masyarakat adalah gambaran kondisi sebenarnya dari apa yang ada di masyarakat tersebut.
Dalam Al – Qur’an surat An – Nisa’ ayat 144 berbunyi ” Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang – orang kafir menjadi wali (Pemimpinmu) dengan meninggalkan orang – orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).” Dari prinsip surat ini Allah tegas – tegas melarang hamba Nya untuk menjadikan pemimpin yang bukan dari kaum beriman. Karena konsekwensinya dari kepemimpinan yang tidak amanah akan menimbulkan kerusakan tatanan sosial yang besar di masyarakat.
Kriteria calon pemimpin yang menjadi dasar kita untuk memilihnya adalah amanah, sidiq, tabliqh dan fatonah. Apakah kriteria itu sudah terpenuhi dari calon kandidat, tentunya kita harus banyak mendapatkan track record dari perjalanan kehidupan mereka selama ini. Jangan seperti kita membeli kucing dalam karung dimana kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan keseharian mereka, jangan hanya karena tampilan yang sesaat kita sudah menentukan dan menggadaikan masa depan kita serahkan kepada mereka. Betapa banyak mereka setelah menjabat akan melupakan begitu saja janji – janji manis yang selalu mereka ucapkan saat – saat kampanye.
Oleh sebab itu janganlah kita sampai salah dalam memilih pemimpin karena jika kita salah dalam memilih pemimpin tentulah kita sendiri yang akan menanggung akibatnya dunia akhirat. Wallahu a’lam.


Read More..

KELUARGA SAKINAH

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 7/30/2008 | | 0 komentar »


Agar Suami Tidak ‘ Berpaling’

Menjaga keutuhan rumah tangga adalah dambaan setiap keluarga, karena itu kerukunan dan keharmonisan suami – istri perlu dirawat dan dijaga agar jangan terjadi dusta diantara mereka berdua. Untuk itulah hal di bawah iniperlu diperhatikan oleh pasutri, khususnya para istri, agar suami tidak berpaling kepada wanita idaman lain (WIL).

Hangatkan Hubungan
Ada tiga tempat yang tidak dapat diwakilkan kepada orang lain dalam menghangatkan hubungan suami istri. Yaitu urusan tempat tidur, tempat makan dan di tempat umum. Diketiga tempat itu, suami dan istri harus selalu bersama, tidak bisa salah satu dari mereka diwakilkan kepada orang lain. Kebersamaan ditiga tempat ini harus selalu dijaga dan diupayakan sebagai bentuk membangun keharmonisan rumah tangga.

Jalin Komunikasi
Menjalin komuniksi antara suami istri, mutlak diperlukan karena dengan komunikasi yang terjalin baik akan memperkuat keterikatan emosional suami istri, sehingga terbuka hubungan yang harmonis serta saling memahami satu sama lain. Tidak perlu malu saling mengungkapkan perasaan masing – masing (curhat) antar suami – istri agar terjadi saling pengertian diantara mereka berdua.

Bangun Kebersamaan
Untuk memperat hubungan suami istri perlu dibangun kebersamaan dengan melibatkan anak – anak. Dengan terjalinnya kebersamaan maka terjadilah kedekatan antar anggota keluarga.
Banyak cara yang dapat di lakukan untuk membangun kebersamaan agar terjadi kehangatan dalam keluarga. Seperti rekreasi bersama, ke Masjid beribadah bersama, makan bersama keluarga, serta merenda masa depan bersama.

Penampilan
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah penampilan. Walau bagaimanapun pengaruh penampilan sangat besar demi utuhnya rumah tangga. Tidak sedikit terjadinya konflik dalam rumah tangga karena hal itu. Tidak perlu dandanan menor yang penting bersih dan rapi serta enak dipandang suami. Dengan dandanan yang bersih dan rapi itu, istri dapat mengantarkan suami dan menyambut kedatangannya sepulang kerja.
Dengan banyak memberikan perhatian dan penampilan yang menyenangkan bagi suami, Insyaallah suami tidak akan lari kemana – mana, ia akan tetap setia kepada anda..! (Abu Rosyida)

Read More..
Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template