Duka & Air mata Palestina

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 1/17/2009 | | 0 komentar »


Amerika Serikat di bawah presiden George W Bush diam seribu bahasa menyaksikan kekejaman dan kebiadaban Israel membantai ratusan anak - anak kecil yang tak berdosa. Amerika yang begitu galak kepada kaum Mujahidin dengan stempel mereka ‘Teroris’, kali ini sakit gigi. Menolak resolusi PBB untuk menghentikan agresi Israel di jalur Gaza Palestina.

Sudah bisa di tebak akibat kebiadaban itu, duka dan air mata rakyat sipil di Gaza membasahi Palestina. Melihat saudara mereka, Orang tua mereka satu demi satu Syahid di ujung senjata tentara Israel. Kini tak ada lagi tempat yang aman di Gaza, bahkan untuk berduka pun tak ada ruang dan waktu lagi.

“ kami masih hidup mungkin, karena ajal pun tak mungkin menginginkan kami.” Ujar seorang Ibu wagra Palestina menggambarkan nasib hidupnya di pengungsian, ibu dari 9 orang anak yang hidup dalam ketakutan akibat serangan membabi buta Israel.

Rakyat Palestina hidup menderita, terutama anak -anak akibat kehilangan orangtua dan sanak famil mereka. Wajar jika seluruh dunia mengecam tindakan Israelitu yang telah mengorbankan warga sipil. Masyarakat dunia berorasi menunjukan keprihatinan mereka dengan berdemonstrasi minta agar perang dihentikan.

Do’a dipanjatkan dimana - mana, sebagai bentuk simpati kepada saudara muslim di palestina. Harta dan obat - obatan dikumpulkan untuk meringankan beban penderitaan mereka. Suara - suara keprihatinan di sampiakan juga lewat media, seperti yang di tulis saudari Lya Rchmawati Malewa pada surat publik Republika, jum’at 9 januari 2009. seperti tulisan di bawah ini.

Sedikit Kata Untuk palestina

Ditujukan untuk ibu Ani Yudhoyono (khususnya)
Dan, untuk ibu di seluruh dunia (umumnya)

Ibu Aku Sedih Ibu.......

Saudaraku, suami saudraku, anak - anak saudaraku,keluarg saudaraku
Mereka yang seperti kehidupanku di sini dintai, di dzolimi

Ibu............

Di depan mataku sendiri.........(walau lewat televisi)
Mengapa tidak ada yang bergerak nurani untuk menjaga perdamaian
Mengapa manusia membunuh manusia lain ibu, mengapa?

Apa salah mereka ibu........

Tak bisakah hidupp berdamai bersama - sama dalam satu dunia?

Ibu aku sedih ibu.......

Mengapa tidak ada yang bertindak?mengapa hanya kecaman demi kecaman yang dilontarkan?
Sedangkan yang mereka butuhkan adalah penjaga perdamaian.

Ibu aku sedih ibu.......

Bagaimana bila aku, kita atau anda semua yang mengalami!
Tak adakah kesadaran kita sesama manusia?
Jangan bicara soal agama, tapi bicaralah sebagai sesama manusia

Ibu aku sedih ibu........

Kumohon turunkan tentara digdaya penjaga perdamaian yang miliik Bu.......

Turunkan anak - anak terbaik bangsamu bu.......
Surga dibawah telapak kakimu
Tolong jaga surga yang indah di dunia ini untuku, untuk kami ibu...........

Lya Raacmawati Malewa (Republika)
(wsm/admint/sm)

Read More..

ISLAM SOLUSI KRISIS GLOBAL

Diposting oleh Buletin Ar-Risalah | 1/17/2009 | | 1 komentar »

Badai krisis global yang terjadi saat ini adalah permulaan. Hancurnya system liberalis kapitalistik merupakan titik tolak runtuhnya imperium Amerika. Semakin memperburuk keadaan lagi katika Israil melakukan penyerangan brutal, membabi buta kepada Palestina. Sementara PBB, dan Negara Negara yang mengaku sebagai polisi dunia diam seribu bahasa. Negara sang pemburu teroris tak satupun bergeming. Israel sang teroris dengan leluasa membunuh anak anak palestina. Para pegiat hak asasi manusia, maupun para pialang penuntut hak atas gender juga tak satupun bersuara apalagi beropini atas terbunuhnya para wanita dipalestina, atas tindakan penganiayaan maupun pemerkosaan biadab yang terus berlangsung di bumi palestia. Mengapa?

Karena sebenarnya mereka semuanya adalah para pecinta dunia yang tunduk patuh pada pemilik dolar itu. Ironisnya mereka yang berada dibawah ketiak liberalis kapitalistik itu menyentuh hingga aliran darah para penguasa bahkan para ulama’ yang tertipu dunia. Sehingga muncul berbagai fatwa sesat menyesatkan seperti fatwa bahwa bom syahid itu tidak ada. Lebih jauh ketika ada ulama’ yang menfatwakan halal darah orang yang memporak porandakan masjidil haram, yang memporak porandakan palestina, yang menghinakan keagungan Islam, yaitu Israel laknatullah malah ditangkap dan dipenjarakan.

Ini semua baru permulaan bung. Islam kini baru memasuki masa kebangkitan. Seiring dengan kehancuran sistematis liberalis kapitalistik, ummat Islam Saatnya menindak lanjuti kebangkitan ini menuju sebuah pergerakan. Ya… Pergerakan Islam. Metamorfosa kebangkitan menuju Pergerakan Islam akan terwujud ketika tindakan ummat yang sporadic, parsial, dan letupan letupan kelompok ataupun firqoh firqoh dirubah menjadi gerakan sistematis dan jama’I global.

Berpegang teguhlah kepada tali Allah dengan berjama’ah. Dan janganlah kalian bercerai berai. Bentuk tindakan riil yang harus dilakukan ummat Islam adalah menghancurkan egoesme kelompok, golongan menuju wihdatul ummah. Saatnya kita rapatkan barisan. Ayo kita lepas kaos atribut kita. Mari kita lepas baju kesombongan kita. Rapatkan barisan. Kibarkan bendera Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah. Kibarkan kebesaran Allah saja dihati kita. Bukan kebesaran ormas, bukan kebesaran partai, bukan besarnya kepentingan kepentingan kita dengan meng atasnamakan Allah. Bertaubatlah.

Pergerakan Islam saatnya lahir. Tumbuh dari kebangkitan selama ini yang telah kita bidani bersama. Bergerak bersatu menuju kancah perjuangan yang masih panjang. Ladang amal shaleh terbentang luas dihadapan. Hancurkan ketoghoan. Hancurkan kesombongan yang bercokol di hati ini. Saudara kita terbantai. Masjidil haram diambang kehancuran. Satukan langkah. Rapatkan barisan. Allah tidah akan merubah nasip suatu kaum hingga mereka berinisiatif untuk merubahnya sendiri.

Bendera pertempuran sudah dikibarkan. Saat ini perang pemikiran dimana mana dikobarkan. Perang fisik di Palistina tiada bertepi. Perang peradaban terus bergulir. Kini saatnya kita menggalang solidaritas. Kalau presiden perancis berpendapat bahwa solusi alternative yang dapat menyelesaikan krisis global ini adalah system Islam. Mengapa kita canggung untuk melangkah?

Saatnya kita ganti dolar dengan dinar, saatnya kita ganti system riba dengan system falah, saatnya system liberalis kapitalistik diganti dengan system Islam. Siapakah sosok pelaku sejarah yang siap tampil kini? Islam akan selalu jaya. Bagaimana dengan kita Muslim yang terpuruk? Karena kita meninggalkan system Islam. Kita akan tetap terpuruk selagi kita kaum muslimin terhijabi pandangan pandangan dan pemikiran pemikiran liberalis kapitalistik. Pandangan pandangan nonIslam. Ruh cinta dunia yang dikenal dengan Al Wahn.
(wsm/admint/AR)

Read More..
Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template